Jumat, 08 Januari 2010

tgs PBO

Program Class Animal

// class Animal
public class Animal {
private int weight;

public Animal(int w) { weight=w; }

public void setWeight(int w) { weight = w; }
public int getWeight() { return weight; }
public void talk() {
System.out.println("An animal can't talk");
}
}

// class Cow
public class Cow extends Animal {

public Cow() { super(100); }
public void talk() {
System.out.println("Moo!");
}
}

// class Pig
public class Pig extends Animal {
public Pig() { super(40); }
public void talk() {
System.out.println("Grunt!");
}
}

// class Sheep
public class Sheep extends Animal {
public Sheep() { super(65); }
public void talk() {
System.out.println("Baa!");
}
}

// class Bebek
public class Bebek extends Animal {
public Bebek() { super(35); }
public int jumlahTelur=3;
public void talk() {
System.out.println("Kweek!");

}
}









// class Main
public class FarmExample{
public static void main(String[] args) {
Animal[] farm = {new Cow(), new Pig(), new Sheep(), new Bebek()};
Bebek b = new Bebek();
int totalWeight = 0;

for (int i=0; i
totalWeight += farm[i].getWeight();

System.out.println("The total weight of the " + "animals is " + totalWeight);

System.out.println("The animals say:");
for (int i=0; i
farm[i].talk();

System.out.println("Jumlah Telur Bebek adalah "+b.jumlahTelur);

}
}



Output program :
The total weight of the animals is 240
The animals say:
Moo!
Grunt!
Baa!
Kweek!
Jumlah Telur Bebek adalah 3

Permasalah Pada Polymorphism

Polymorphism adalah salah satu dari tiga kemampuan yang mendasar yang dimiliki oleh OOP, setelah data abstraction dan inheritance.

Polymorphism
Melalui inheritance, kita bisa menciptakan sebuah hirarki obyek, baik simple atau kompleks sekali pun. Bayangkan hirarki kompleks seperti hirarki dunia hewan. Hirarkinya pasti berlapis-lapis, tetapi turunan sedalam apapun tetaplah seekor hewan. Polymorphism memungkinkan untuk menukar obyek dari turunan ke obyek superclass-nya. Katakan:
Animal ani = new Animal(); // variable bertipe Animal
ani = new Lion(); // sekarang bertipe Lion
Setelah baris kedua, memanggil method yang didefenisikan di Animal, akan memanggil implementasi method yang ada di Lion. Konsep OOP ini memungkinkan hasil pemanggilan method berubah/berbeda tergantung ke instance obyek mana dia direferensikan. Deklarasi di atas tidak tidak berlaku sebaliknya :
Lion lion = new Animal(); // tidak valid

Polymorphism menyediakan cara yang berbeda pada pemisahan interface dari implementasinya, untuk memasangkan ulang apa dari bagaimana. Polymorphism memberikan organisasi kode yang lebih baik dan kode menjadi lebih mudah dibaca, juga memberikan suatu kemampuan pada program untuk berkembang secara terus menerus baik pada tahap pengembangan awal ataupun pada saat ingin menambahkan kemampuan-kemampuan yang baru.

Program berikut ini mungkin akan tampak aneh. Mengapa kita secara sengaja melupakan tipe dari sebuah object ? Ini semua dapat terjadi bila kita melakukan upcast, dan menjadikannya kelihatan seperti kalau tune() secara langsung mengambil handle dari Wind sebagai sebuah argumen. Ini semua membuat sesuatu yang mendasar : Kalau kita melakukannya, kita harus menuliskan tune() yang baru untuk setiap Instrument didalam system kita. Anggap saja kita mengikuti alasan ini dan menambahkan instrument Stringed dan Brass :

//: Music2.java

// Overloading instead of upcasting

class Note2 {

private int value;

private Note2(int val) { value = val; }

public static final Note2

middleC = new Note2(0),

cSharp = new Note2(1),

cFlat = new Note2(2);

} // Etc.

class Instrument2 {

public void play(Note2 n) {

System.out.println(\"Instrument2.play()\");

}

}

class Wind2 extends Instrument2 {

public void play(Note2 n) {

System.out.println(\"Wind2.play()\");

}

}

class Stringed2 extends Instrument2 {

public void play(Note2 n) {

System.out.println(\"Stringed2.play()\");

}

}

class Brass2 extends Instrument2 {

public void play(Note2 n) {

System.out.println(\"Brass2.play()\");

}

}

public class Music2 {

public static void tune(Wind2 i) {

i.play(Note2.middleC);

}

public static void tune(Stringed2 i) {

i.play(Note2.middleC);

}

public static void tune(Brass2 i) {

i.play(Note2.middleC);

}

public static void main(String[] args) {

Wind2 flute = new Wind2();

Stringed2 violin = new Stringed2();

Brass2 frenchHorn = new Brass2();

tune(flute); // No upcasting

tune(violin);

tune(frenchHorn);

}

} ///:~

Kode diatas dapat dijalankan, tetapi disana ada kekurangan terbesar. Kita harus menuliskan metoda tipe yang spesifik untuk setiap class Instrument2 yang baru kita tambahkan. Ini semua berarti makin banyak kode yang akan kita tulis, tetapi juga berarti kalau kita ingin menambahkan sebuah metoda baru seperti tune() atau sebuah tipe baru dari Instrument, kita mendapatkan kalau perkerjaan kita makin banyak. Dengan menambahkan fakta bahwa kompiler tidak akan memberikan pesan-pesan kesalahan kalau kita lupa meng overload salah satu dari metoda-metoda kita dan seluruh proses pekerjaan dengan tipe menjadi tidak dapat ditangani.

Bukankah dapat menjadi lebih menyenangkan kalau kita hanya menuliskan satu metoda saja yang dapat mengambil class asal sebagai argumennya, dan bukan dari semua class-class turunannya. Itulah memang lebih memudahkan bila kita melupakan adanya class-class turunan, dan menuliskan kode yang hanya berkomunikasi dengan class asal?

Itulah apa yang disediakan oleh polymorphism. Walau bagaimanapun kebanyakan programmer (yang berasal dari latar belakang prosedural) mempunyai sedikit kesulitan untuk beradaptasi dengan polymorphism.

Kesimpulan

Dengan polymorphism pekerjaan seorang programmer dapat dimudahkan dengan menuliskan kode yang lebih sedikit. Untuk mengakses class-class turunan tidak dibutuhkan penulisan kode yang berlainan

Senin, 04 Januari 2010

TUGAS SERCING DAN SORTING

tugas sorting n searching

SORTING :
Sorting merupakan sebuah algoritma pengurutan yang secara berulang mencari item yang belum terurut dan mencari paling sedikit satu untuk dimasukkan ke dalam lokasi akhir.
Metode ini memiliki konsep memilih data yang maksimum/minimum dari suatu kumpulan data larik L,lalu menempatkan data tersebut ke elemen paling akhir atau paling awal sesuai pengurutan yang diinginkan.
Ide utama dari selection short adalah memiliki elemen dengan nilai paling rendah dan menukar elemen yang terpilih dengan elemen ke-1.

*METODE PENGURUTAN :
Tehnik pengurutan dengan cara pemilihan elemen data terkecil utk kemudian dibandingkan & ditukarkan dgn elemen pd data awal Merupakan kombinasi antara sorting dan searching.
Untuk setiap proses, akan dicari elemen-elemen yang belum diurutkan yang memiliki nilai terkecil atau terbesar akan tukarkan ke posisi yang tepat di dalam array.
Misalnya untuk putaran pertama, akan dicari data dengan nilai terkecil dan data ini akan ditempatkan di indeks terkecil (data[0]), pada putaran kedua akan dicari data kedua terkecil,dan akan ditempatkan di indeks kedua (data[1]), dst.

*ALGORITMA SELECTION SORT :
1.Pengecekan dimulai data ke-1 sampai dengan data ke-n
2.Tentukan bilangan dengan Index terkecil dari data bilangan tersebut
3.Tukar bilangan dengan Index terkecil tersebut dengan bilangan pertama ( I = 1 ) dari data bilangan tersebut
4.Lakukan langkah 2 dan 3 untuk bilangan berikutnya ( I= I+1 ) sampai didapatkan urutan yg optimal

*LISTING PROGRAM:
#include
#include
#include
void main()
{
int i, j, tmp, jum;
clrscr();
int data []= {29, 27, 10, 8, 76, 21};
jum = sizeof(data) / sizeof(int);
cout << ” data awal = ” << endl;
for(i = 0; i < jum; i++)
cout << setw(4) << data[i];
cout << endl;

for(i = 0; i < jum; i++)
for(j = i+1; j < jum; j++)
if(data[i] > data[j])
{

tmp = data[i];
data[i] = data[j];
data[j] = tmp;
}
cout << ” data urut = ” << endl;
for(i = 0; i < jum; i++)
cout << setw(4) << data[i];
cout << endl;
getch();
}

SEARCHING:
Pencarian (Searching) merupakan proses yang fundamental dalam pemrograman, guna menemukan data (nilai) tertentu di dalam sekumpulan data yang bertipe sama. Fungsi pencarian itu sendiri adalah untuk memvalidasi (mencocokkan) data.
Jenis Searching ada dua macam, diantaranya :
1. Pencarian Sekuensial
2. Pencarian Biner

Pencarian Sekuensial : Metode pencarian urut dengan membandingkan target (data yang ingin dicari) dengan data yang ada, dari awal sampai akhir

Pencarian Biner : Metode pencarian data dengan mengambil satu data sebagai acuan (pivot) yang dibandingkan dengan target, dan menghilangkan sebagian data yang lebih kecil atau lebih besar dari target.

LISTING PROGRAM:
Sebagai contoh pendeklarasian searching akan dilakukan pencarian pada elemen array, yaitu mencari indeks dengan nilai yang sudah di tentukan.
#include

int main(){
int A[10]={12, 24, 25, 10, 13, 21, 20, 15, 18, 99};
int bil;

for(int C=0;C<10;C++){


cout<<'\n';
cout<<"masukkan nilai yang akan dicari :";
cin>>bil;
for(int j=0;j<10;j++){
if(A[j]==bil){
cout<<"nilai yang akan dicari terdapat pada indeks ke-"